Give Our Best
January 28, 2016
Di dunia ini, sulit mencari orang yang menginginkan sesuatu yang buruk.
Semua orang pasti menginginkan yang terbaik. Sesuatu itu, baik berupa
barang, pelayanan, penghormatan, dan nasihat serta segala macam
keperluan lainnya. Sayangnya, tidak jarang segala sesuatu yang terbaik
—yang diinginkan oleh setiap orang tersebut— tidak kunjung tiba.
Sebaliknya hal-hal yang buruk, bahkan yang paling buruk menurut anggapan
kita, yang kita terima.
Di samping kesulitan mencari yang terbaik —menurut anggapan kita
sendiri yang batasannya tidak sama— juga ada jenis kesulitan lainnya.
Sangat sulit mencari orang yang mampu memberikan sesuatu yang terbaik.
Demikianlah, mendapatkan yang terbaik dan memberikan yang terbaik kepada
orang lain merupakan dua hal yang sulit dicari.
Manusia yang memiliki sifat serakah (lobha) menyebabkan mereka tidak
akan pernah merasa cukup dan merasa puas dengan apa yang sudah ia
miliki. Semua orang hanya menginginkan yang terbaik dari orang lain,
tetapi tidak pernah mau memberikan yang terbaik kepada orang lain sesuai
dengan kebutuhan orang itu.
Apabila tindakan di atas kita lalaikan, maka sulit untuk mendapatkan
hal yang terbaik, yang kita inginkan. Kita selalu merasa kurang dan
tidak mengerti apa yang sesungguhnya yang terbaik, yang kita miliki.
Bagaimana mungkin kita dapat memberikan sesuatu yang terbaik kepada
orang lain jika kita tidak tahu sesuatu yang baik,yang kita miliki. Kita
tidak bisa memberi kepada orang lain jika kita tetap merasa selalu
kekurangan.
Sebaliknya, jika kita memberikan yang terbaik untuk
orang lain, apakah sesuatu yang terbaik yang dapat kita berikan? Apakah
kita memiliki hal yang terbaik tersebut? Apakah kita tahu sesuatu yang
baik itu?
Jawabannya tergantung pada kita masing-masing. Karena ada orang yang
memiliki sesuatu yang terbaik tetapi dia sendiri tidak mengetahuinya dan
tidak mampu memberikannya. Hal ini disebabkan karena kemelekatan orang
itu sendiri.
Semua orang boleh saja berkata;
“Apa yang bisa saya berikan? Saya orang miskin, tidak punya apa-apa,
kaum papa, orang bodoh, dan selalu kalah. Tidak ada yang bisa saya
berikan”.
Ucapan yang demikian seharusnya tidak perlu muncul karena akan
mengembangkan rasa rendah diri, merasa pesimis. Ucapan seperti ini sama
sekali tidak pantas, tidak sesuai.
Kita boleh mengaku sebagai orang yang miskin, tidak punya, kaum papa,
orang bodoh, orang yang selalu kalah atau yang lainnya. Tetapi di balik
semuanya itu, sesungguhnya masih banyak yang bisa kita berikan sebagai
pemberian yang terbaik, asal kita melihat dan mengerti cara
memberikannya.
Kita tidak punya materi, tetapi kita masih memiliki yang lainnya.
Kita dapat memberikan pikiran yang baik, yang tidak diliputi keserakahan
dan kebencian. Kita bisa memberikan nasihat, petunjuk, saran-saran,
anjuran, dan yang sejenis. Inilah pemberian yang terbaik yang mampu kita
berikan.
Apakah perbuatan yang telah kita lakukan kepada orang lain tersebut
akan dibalas dengan kebaikan atau tidak? Ini merupakan masalah yang
sering menjadi dilema.
Janganlah mengharapkan balasan, pamrih atau
akibat yang akan diterima terlebih dahulu. Jika dibalas dengan
kebaikan, terimalah sebagaimana adanya. Jika dibalas dengan perhuatan
buruk, itupun kita terima dengan tangan terbuka, juga tidak menjadi
masalah. Semuanya tidak kita harapkan sebelumnya.
Bila kita memiliki sesuatu yang terbaik dan memberikan yang terbaik
kepada orang lain, mengapa harus menuntut balasan yang terbaik?
Perbuatan ini telah menunjukkan sifat manusia yang serakah, tidak ikhlas
dalam membantu orang lain karena mengharapkan balasan. Apakah kita
tidak mau disebut sebagai manusia serakah? Tentu saja, tidak!
Tanpa dimintapun, bila perbuatan baik pasti akan mendatangkan
kebahagiaan dan perbuatan buruk akan menghadirkan penderitaan. Ini sudah
merupakan hukum alam yang abadi, berlaku kapan saja, di mana saja, dan
kepada siapa saja; tanpa memandang segala macam perbedaan yang ada.
Dengan kenyataan tersebut, sudah seharusnya kita
memberikan sesuatu
yang terbaik kepada setiap orang yang sesungguhnya juga dibutuhkan oleh
semua orang. Kalau orang bisa melakukan, maka dia akan mengerti bahwa
ada sesuatu yang terbaik di dalam dirinya.
Sesuatu hal yang mustahil jika seseorang dapat memberikan sesuatu
yang terbaik kepada orang lain tanpa memiliki yang terbaik di dalam
dirinya. Dengan memberikan yang terbaik kepada orang lain, orang dapat
mengikis keserakahan yang ada di dalam dirinya sendiri.
Dengan
memberikan yang terbaik, kita akan merasa bahagia walaupun pemberian
tersebut bukan berupa materi. Kita akan memiliki sahabat yang banyak,
tidak ada perasaan cemas, takut, khawatir, dan prasangka buruk yang
lainnya. Kehidupan kita akan penuh dengan kedamaian, ketentraman,
kebahagiaan dan kesejahteraan.
Ini semua adalah akibat dari perbuatan baik yang kita praktikkan
dalam kehidupan ini. Apalagi jika telah menyadari kebenaran Hukum Kamma
yang telah ditunjukkan oleh Sang Buddha —Guru Agung junjungan kita—
sejak 2500 tahun yang silam, tentunya kita semua tidak ingin mendapatkan
hal-hal yang buruk di masa yang akan datang.
Kita semua mengharapkan segala sesuatunya lebih baik dari hari ini.
Jika kita ingin yang baik di masa yang akan datang, marilah kita menanam
perbuatan baik terlebih dahulu di masa sekarang. Jangan hanya berharap
tapi tanpa pernah menanam. Tidak ada buah yang akan dipetik tanpa bibit
yang ditanam.
Siapkan diri anda untuk menanam (memberikan) yang terbaik kepada
orang lain dan anda pasti akan menerima yang terbaik di masa yang akan
datang? Apakah anda sudah siap sekarang.
Oleh: Yang Mulia Bhikkhu Sucitto
artikelbuddhis.com
Kunjungan Guru Meditasi Myanmar SAYADAW U PANDITA
January 27, 2016Hai YSVers, kesempatan kali ini redaksi YSV akan membagikan informasi mengenai salah satu guru meditasi yang sudah menjalani kebhikkhuannya sejak 1984. Beliau adalah Sayadaw U Pandita, kunjungan beliau di Kota Malang, tepatnya di Padepoka Dhammadipa Arama Batu. Beliau mengajarkan meditasi dan memberikan dhamma singkat saat berada di sana.
Hal yang berjodoh kita dapat bertemu beliau, karena beliau menyediakan waktu untuk berkunjunga dan memberikan ceramah dhamma di Yayasan Samaggi Viriya. Beliau banyak menceritakan keadaan-keadaan yang kta alami saat bermeditasi dan bagaimana cara mengatasinya. Sungguh luar biasa pengetahuan dhammanya mengenai meditasi, sehingga sangat bermanfaat bagi kami yang mendengarkannya.
Untuk mengenal lebih jauh kami sedikit berikan cerita profil singkat beliau, yuk Disimak !
PROFIL SAYADAW U PANDITA
Kepala Dhamma Sukha Meditation Center adalah mahasiswa Paling Tua Mahasi Sayadaw dan Sayadaw U Pandita Bhivamsa off Mahasi Centre, Rangoon Myanmar (Burma).Sayadaw U Pandita lahir di Yankin kota, Yangon, Myanmar. Pada tahun 1979,Sayadaw ditahbiskan sebagai samanera dan menjadi menjadi dewasa bhikkhu penuh pada tahun 1984di bawah bimbingan Sayadaw U Pandita Bhivamsa. Sayadaw telah melakukan latihan meditasi yang luas dan memegang gelar BA dalam Buddhaliteratur.
Sayadaw, seorang guru meditasi Burma dengan baik dan sangat dihormati dan telah melakukan kelas meditasi di terkenal Panditarama Meditation Centre di Rangoon, Myanmar dan juga internasional di Amerika Serikat, Malaysia, Indonesia dan Australia.
Sayadaw adalah Kepala Resident biksu di Malaysia Buddha Meditation Centre(Penang) dan mendirikan program Novisiat tahun 2000. Sayadaw melakukan Program novisiat hingga tahun 2003 sebelum memulai Dhamma Sukha Meditation Centre di Melbourne, dan mendirikan Manohara Forest Meditation Centre, Plenty, Victoria, Australia
Sayadaw menggunakan bahasa bilingual mampu memberikan petunjuk meditasi dalam bahasa Inggris atau Burma (bsv.net.au)
---
Mengapa kita harus bermeditasi ?
January 14, 2016- YSVers,Mengapa kita harus makan? Karena dengan makan kita dapat mempertahankan hidup kita. Lalu, Apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? apa hanya sekedar makan untuk melanjutkan hidup? Tentu tidak bukan?
- Sebenarnya, kita ingin mencari ketenangan batin dan keselarasan hidup. Tidak
sedikit di antara kita berusaha mencarinya, walau mungkin kita tidak
mengetahui dengan jelas apa yang hendak dicarinya, atau mungkin cara
mendapatkannya.
Semua intinya ada di pikiran kita masing-masing
Untuk mengetahui dan mengerti perihal pikiran dan menggunakannya dengan seksama tidaklah hubungannya dengan agama. Jadi meditasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang tanpa menghiraukan corak agamanya.
-
Nah, Mengapa kita harus bermeditasi ? Tentu kita harus mengerti dulu manfaat dari meditasi itu.
- Bila Anda seorang pedagang yang selalu sibuk, meditasi menolong membebaskan diri Anda dari ketegangan sehingga Anda menjadi relaks.
- Kalau Anda sering berada dalam kebingungan, meditasi akan menolong menenangkan diri Anda dari kebingungan dan meditasi membantu Anda untuk mendapatkan ketenangan yang bersifat sementara maupun permanen.
- Bila Anda mempunyai banyak persoalan yang seolah-olah tidak putus-putusnya, meditasi dapat menolong Anda untuk menimbulkan ketabahan dan keberanian serta mengembangkan kekuatan untuk mengatasi persoalan tersebut.
- Bila Anda tergolong orang yang kurang mempunyai kepercayaan pada diri sendiri, meditasi dapat menolong Anda untuk mendapatkan kepercayaan terhadap diri sendiri yang sangat dibutuhkan. Memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri adalah kunci rahasia kesuksesan Anda.
- Kalau Anda mempunyai rasa ketakutan dan keraguan, meditasi dapat menolong Anda untuk mendapatkan pengertian yang benar terhadap keadaan yang menyebabkan ketakutan itu, dengan demikian, Anda dapat mengatasi rasa takut tersebut.
- Jika Anda selalu merasa tidak puas terhadap segala sesuatu dalam kehidupan ini atau yang berada dalam lingkungan Anda, meditasi akan memberi Anda perubahan dan perkembangan pola pikir sehingga menumbuhkan rasa puas dalam batin Anda.
- Jika Anda ragu-ragu dan tidak tertarik terhadap agama, meditasi akan dapat menolong Anda mengatasi keragu-raguan itu sehingga Anda dapat melihat nilai-nilai praktis dalam bimbingan agama.
- Jika pikiran Anda kacau dan putus asa karena kurang mengerti sifat kehidupan dan keadaan dunia ini, meditasi akan dapat membimbing dan menambah pengertian Anda bahwa pikiran kacau itu sebenarnya tidak ada gunanya.
- Kalau Anda seorang pelajar, meditasi dapat menolong menimbulkan dan menguatkan daya ingat Anda sehingga apabila Anda belajar akan lebih seksama dan berguna.
- Kalau Anda seorang yang kaya, meditasi dapat menolong Anda untuk melihat sifat kekayaan dan mampu menggunakannya dengan sewajarnya, untuk kebahagiaan Anda sendiri maupun kebahagiaan orang lain.
- Jika Anda seorang yang miskin, meditasi dapat menolong Anda agar memiliki kepuasan dan ketenangan batin. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari keinginan untuk melampiaskan rasa iri hati Anda kepada orang lain yang lebih mampu atau yang lebih berada daripada Anda.
- Kalau Anda seorang pemuda yang kebingungan sehingga tidak mampu menentukan jalan hidup ini, meditasi dapat menolong Anda untuk mendapatkan pengertian tentang kehidupan sehingga Anda dapat menempuh salah satu jalan yang benar untuk mencapai tujuan hidup Anda.
- Kalau Anda seorang yang telah lanjut usia dan merasa bosan terhadap kehidupan ini, meditasi akan menolong Anda untuk mengerti secara mendalam mengenai hakekat kehidupan ini sehingga timbullah semangat hidup Anda.
- Kalau Anda seorang pemarah, dengan bermeditasi Anda dapat mengembangkan kekuatan kemauan untuk mengendalikan kemarahan, kebencian, rasa dendam dsb.
- Kalau Anda seorang yang bersifat iri hati, dengan meditasi Anda akan menyadari bahaya yang timbul dari sifat iri hati itu.
- Jika Anda seorang yang selalu diperbudak oleh kemelekatan panca inderia, meditasi dapat menolong Anda mengatasi nafsu dan keinginan tersebut.
- Kalau Anda seorang yang selalu ketagihan minuman keras / sesuatu yang memabukkan, dengan bermeditasi Anda dapat menyadari dan melihat cara mengatasi kebiasaan yang berbahaya itu. Kebiasaan yang memperbudak dan mengikat Anda.
- Kalau Anda seorang yang pintar ataupun tidak, meditasi memberi Anda kesempatan untuk mengenal diri sendiri dan mengembangkan pengetahuan yang sangat berguna bagi kesejahteraan sendiri, keluarga serta handai taulan.
- Kalau Anda dengan sungguh-sungguh melaksanakan latihan meditasi ini, maka semua nafsu emosi Anda tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.
- Kalau Anda seorang yang bijaksana, meditasi akan membawa Anda menuju ke kesadaran yang lebih tinggi dan mencapai “Penerangan Sempurna”, Anda akan melihat segala sesuatu menurut apa adanya (sewajarnya). Inilah beberapa faedah praktis yang dapat dihasilkan dalam latihan meditasi. Faedah ini tidak dapat dijumpai atau ditemukan dalam buku, apalagi dapat dibeli di warung. Uang tidak dapat dipakai untuk mendapatkannya. Anda mendapatkannya sebagai hasil menjalankan latihan meditasi. Anda temukan dalam diri sendiri yaitu dalam PIKIRAN Anda.
Beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan langsung adalah:
Quote 4
January 14, 2016Objek-objek meditasi (2)
January 13, 2016YSVers, Berikut kita akan membahas objek-objek meditasi selanjutnya. Selain ada objek benda dan ketidakindahan.ada juga sebagai berikut :
c. Sepuluh anussati | (perenungan), yaitu : | ||
01. | Buddhanussati | = perenungan terhadap Buddha atau mereka yang telah mencapai kesucian | |
02. | Dhammanussati | = perenungan terhadap Dhamma atau Ajaran mereka yang telah mencapai kesucian | |
03. | Sanghanussati | = perenungan terhadap Sangha yaitu para siswa yang telah mencapai kesucian | |
04. | Silanussati | = perenungan terhadap kemoralan | |
05. | Caganussati | = perenungan terhadap kebajikan kedermawanan | |
06. | Devatanussati | = perenungan terhadap makhluk-makhluk agung, para dewa dewi penghuni berbagai tingkat alam surga | |
07. | Marananussati | = perenungan terhadap kematian yang dapat dialami oleh semua mahluk | |
08. | Kayagatasati | = perenungan terhadap badan jasmani sendiri | |
09. | Anapanasati | = perenungan terhadap proses pernapasan yang mengalir secara alamiah | |
10. | Upasamanussati | = perenungan terhadap Nibbana (Bhs. Pali) atau Nirvana (Bhs. Sanskerta) | |
d. Empat appamañña | (keadaan tanpa batas), yaitu : | ||
01. | Metta | = cinta kasih yang universal, tanpa pamrih, tanpa batas | |
02. | Karuna | = belas kasihan atas penderitaan mahluk lain | |
03. | Mudita | = perasaan simpati atas kebahagiaan mahluk lain | |
04. | Upekkha | = keseimbangan batin | |
e.Satu aharapatikulasanna | (perenungan terhadap makanan yang menjijikkan) |
f. Empat arupa | (perenungan pada bukan materi) : | ||
01. | Kasinugaghatimakasapaññatti | = obyek ruangan di keluar kasina | |
02. | Akasanancayatana-citta | = obyek kesadaran tanpa batas | |
03. | Natthibhavapaññati | = obyek kekosongan | |
04. | Akincaññayatana-citta | = obyek bukan pencerapan pun tidak bukan pencerapan |
Sekian ya mengenai sedikit pengetahuan tentang Objek-objek Meditasi. Yuk mulai berlatih meditasi ini, karena manfaatnya sangat baik untuk kehidupan kita sebagai generasi muda. Salam YSV..
Objek-Objek Meditasi (1)
January 13, 2016
YSVers, Berikut kita akan membahas objek-objek meditasi.
Selama duduk bermeditasi, pelaku meditasi dapat memilih salah satu dari 40 obyek meditasi yang dikenal dalam Dhamma. Agar lebih jelas dan membantu pemilihan obyek meditasi, berikut ini secara singkat akan diuraikan obyek-obyek tersebut yaitu:
Selama duduk bermeditasi, pelaku meditasi dapat memilih salah satu dari 40 obyek meditasi yang dikenal dalam Dhamma. Agar lebih jelas dan membantu pemilihan obyek meditasi, berikut ini secara singkat akan diuraikan obyek-obyek tersebut yaitu:
a. Sepuluh kasina | (benda), yaitu : | |||
01. | Pathavi kasina | = benda berwujud tanah | ||
02. | Apo kasina | = benda berwujud air | ||
03. | Teja kasina | = benda berwujud api | ||
04. | Vayo kasina | = merasakan wujud udara atau angin | ||
05. | Nila kasina | = benda berwarna biru | ||
06. | Pita kasina | = benda berwarna kuning | ||
07. | Lohita kasina | = benda berwarna merah | ||
08. | Odata kasina | = benda berwarna putih | ||
09. | Aloka kasina | = benda berwujud cahaya | ||
10. | Akasa kasina | = benda berwujud ruangan terbatas | ||
b. Sepuluh asubha | (ketidakindahan), yaitu : | |||
01. | Uddhumataka | = wujud mayat yang membengkak | ||
02. | Vinilaka | = wujud mayat yang berwarna kebiru-biruan | ||
03. | Vipubbaka | = wujud mayat yang bernanah | ||
04. | Vicchiddaka | = wujud mayat yang terbelah di tengahnya | ||
05. | Vikkahayitaka | = wujud mayat yang digerogoti binatang-binatang | ||
06. | Vikkhittaka | = wujud mayat yang telah hancur lebur | ||
07. | Hatavikkhittaka | = wujud mayat yang busuk dan hancur | ||
08. | Lohitaka | = wujud mayat yang berlumuran darah | ||
09. | Puluvaka | = wujud mayat yang dikerubungi belatung | ||
10. | Atthika | = wujud tengkorak |
Dasar-dasar Meditasi
January 13, 2016
Meditasi merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam Agama Buddha. Dahulu pelaksanaan Buddha Dhamma atau ajaran yang dibabarkan oleh Sang Buddha
Gotama sekitar 2500 tahun yang lalu dilakukan melalui tiga perbuatan
kebajikan. Ketiga perilaku kebajikan yang tidak dapat dilepaskan satu
per satu itu adalah kerelaan (dana) , kemoralan (sila) , serta konsentrasi (samadhi) .
Agar seseorang lebih mampu menyadari segala bentuk perilaku badan dan ucapannya, maka ia hendaknya melaksanakan latihan ketiga yaitu konsentrasi atau samadhi . Latihan konsentrasi ini menjadi sangat penting karena seseorang dikondisikan untuk tidak hanya terkendali perbuatan badan dan ucapannya saja, melainkan juga perbuatan melalui pikiran. Mereka yang memiliki perilaku badan dan ucapan yang baik belum tentu mempunyai pikiran yang baik. Namun, seseorang yang telah memiliki pikiran baik, tentu perilaku badan dan ucapannya akan baik pula. Pelaksanaan latihan konsentrasi ini atau sering disebut sebagai Samatha Bhavana menjadi dasar latihan kesadaran yang lebih tinggi yaitu selalu sadar dan perhatian setiap gerak-gerik pikiran yang muncul dan tenggelam yang disebut sebagai Vipassana Bhavana . Pentingnya upaya seseorang berlatih konsentrasi maupun kesadaran ini didukung dengan inti Ajaran Sang Buddha tentang Jalan Mulia Berunsur Delapan. Seperti telah diketahui bersama bahwa Jalan Mulia Berunsur Delapan adalah satu jalan yang terdiri dari delapan unsur yaitu Pandangan Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar. Delapan unsur Jalan Mulia ini sering dikelompokkan menjadi tiga bagian besar yang disebut sebagai kelompok kebijaksanaan (panña) , kemoralan (sila) dan konsentrasi (samadhi) . Kebijaksanaan meliputi dua unsur pertama yaitu Pandangan Benar dan Pikiran Benar. Kemoralan terdiri dari tiga unsur berikutnya yaitu Ucapan Benar, Perbuatan Benar, serta Mata Pencaharian Benar. Sedangkan konsentrasi terdiri dari Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar. Pelaksanaan satu Jalan Mulia yang memiliki delapan unsur ini secara tekun dan penuh semangat akan dapat membebaskan seseorang dari ketamakan (lobha), kebencian (dosa) serta kegelapan batin (moha).
Dari pembagian kelompok Jalan Mulia Berunsur Delapan tersebut, jelas sudah bahwa konsentrasi menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kedua bagian lainnya. Latihan konsentrasi pada awalnya dilakukan dengan memusatkan pikiran pada obyek meditasi yang telah ditentukan. Pencapaian tertinggi meditasi konsentrasi (Samatha Bhavana) ini disebut dengan Jhana . Apabila tingkat konsentrasi ini dapat dicapai, maka pelaku meditasi dapat melanjutkan dengan mengembangkan kesadaran pada segala gerak gerik pikiran maupun badan. Latihan meditasi tingkat lanjutan ini disebut sebagai meditasi mengembangkan kesadaran (Vipassana Bhavana) yang hasil tertingginya adalah kebijaksanaan (Panña) .Untuk mencapai kebijaksanaan sebagai hasil latihan pengendalian pikiran secara maksimal, diperlukan beberapa persiapan dasar. Seperti diketahui bahwa pikiran adalah merupakan bagian dari batin, sedangkan manusia terdiri dari badan serta batin, maka persiapan badan yang baik akan mendukung perkembangan kualitas batin yang baik pula. Persiapan badan dimulai dengan memahami posisi badan yang ideal selama bermeditasi. Ada empat posisi meditasi yang dapat dipergunakan yaitu duduk, berdiri, berjalan serta berbaring.
Posisi duduk biasanya dilakukan dengan bersila, yaitu menyilangkan kedua kaki. Idealnya, kedua kaki terlipat sedemikian rupa sehingga kedua telapak kaki terletak di atas paha. Jadi, telapak kaki kiri berada di atas paha kanan dan telapak kaki kanan terletak di atas paha kiri. Namun, kalau sulit untuk melakukan posisi ini, boleh juga kaki kiri dilipat dan diletakkan di bawah kaki kanan. Telapak kaki kanan berada di atas paha kiri. Akan tetapi, jika posisi ini pun sulit dilakukan, pergunakan posisi apapun juga yang penting duduk bisa terasa nyaman tanpa diganggu rasa kesemutan untuk waktu meditasi yang telah ditentukan, misalnya 15 atau 30 menit tanpa bergerak.
Setelah mampu memposisikan kaki sehingga nyaman duduk, maka letakkan kedua telapak tangan berada di pangkuan. Telapak tangan kiri berada di bawah telapak tangan kanan. Biasanya, kedua ujung ibu jari dipertemukan. Duduklah dengan tegak namun santai. Kepala tegak, mata dipejamkan, dan bernafaslah secara normal. Pusatkan pikiran pada obyek meditasi yang telah dipilih. Apabila pikiran memikirkan hal lain, sadarilah dan segera pusatkan kembali pada obyek meditasi tersebut. Demikian seterusnya selama waktu meditasi yang telah ditentukan.
Adapun meditasi dengan posisi berdiri dilakukan sesuai namanya yaitu memusatkan pikiran sambil berdiri tegak. Agar seseorang mampu berdiri secara nyaman, posisikan kedua telapak kaki satu sama lain berjarak selebar pundak. Tangan biasanya diletakkan di bawah pusar, telapak tangan kiri menempel di badan dan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri. Tentu saja tangan boleh diposisikan di tempat lain, misalnya di samping badan, bersilang tangan di depan dada bahkan bersilang tangan di pinggang. Posisikan tangan senyaman mungkin sehingga selama waktu berdiri yang telah ditentukan, konsentrasi tidak terganggu. Kedua mata dipejamkan dan seluruh perhatian dipusatkan pada obyek meditasi.
Posisi meditasi yang lain adalah berjalan. Posisi tangan tetap di bawah perut, atau mungkin di samping badan, bersilang di depan dada ataupun di pinggang. Secara perlahan namun penuh konsentrasi, langkahkan kaki satu demi satu. Pada saat melangkah, seluruh perhatian dipusatkan pada obyek meditasi yaitu, biasanya, proses berjalan atau telapak kaki yang sedang melangkah. Perhatian pada proses berjalan dilakukan dengan merasakan saat kaki diangkat, maju dan diletakkan. Perhatian pada telapak kaki dilakukan dengan menyadari bagian belakang, tengah serta depan telapak kaki yang diangkat dan diletakkan. Meditasi berjalan ini dilakukan di tempat yang lurus dan rata. Jarak yang dipergunakan sekitar 15 langkah sampai dengan 25 langkah. Pelaku meditasi berjalan perlahan sampai di ujung jalan kemudian berbalik dan berjalan kembali sampai di ujung jalan yang lain. Demikian seterusnya sampai selesai waktu meditasi yang ditentukan. Jika kekuatan konsentrasi semakin tinggi, langkah yang dilakukan juga akan semakin perlahan. Ada kemungkinan, jarak sejauh 25 langkah tersebut ditempuh dalam waktu 30 menit atau lebih. Satu langkah mungkin menjadi dua menit atau lebih karena pikiran terpusat sangat kuat memperhatikan kaki yang sedang bergerak.
Sedangkan posisi meditasi yang keempat adalah berbaring. Posisi ini perlu dibedakan dengan tiduran. Tiduran dilakukan dengan tubuh telentang, tengkurap ataupun menyamping, kepala di atas bantal. Sedangkan posisi meditasi berbaring dilakukan dengan tubuh menyamping ke sebelah kanan, kepala ditopang oleh tangan kanan. Tangan kiri terletak di atas sisi kiri badan. Kaki kiri terletak di atas kaki kanan. Kedua mata dipejamkan. Seluruh perhatian dipusatkan pada obyek meditasi yang telah dipilih.
Meditasi sebaiknya dilakukan pada waktu dan tempat yang sama. Biasanya orang berlatih meditasi pada saat ia bangun tidur dan akan tidur. Lama meditasi, paling sedikit 15 menit sampai dengan 60 menit atau lebih. Lakukan meditasi sesuai dengan kemampuan. Sebelum meditasi, boleh saja melakukan sedikit upacara ritual menurut keyakinan masing-masing. Umat Buddha biasanya melakukan pembacaan paritta atau mengulang kotbah Sang Buddha sekitar 15 sampai 20 menit. Upacara ritual ini diperlukan agar pikiran lebih terarah pada kegiatan spiritual daripada kegiatan material.
Agar seseorang lebih mampu menyadari segala bentuk perilaku badan dan ucapannya, maka ia hendaknya melaksanakan latihan ketiga yaitu konsentrasi atau samadhi . Latihan konsentrasi ini menjadi sangat penting karena seseorang dikondisikan untuk tidak hanya terkendali perbuatan badan dan ucapannya saja, melainkan juga perbuatan melalui pikiran. Mereka yang memiliki perilaku badan dan ucapan yang baik belum tentu mempunyai pikiran yang baik. Namun, seseorang yang telah memiliki pikiran baik, tentu perilaku badan dan ucapannya akan baik pula. Pelaksanaan latihan konsentrasi ini atau sering disebut sebagai Samatha Bhavana menjadi dasar latihan kesadaran yang lebih tinggi yaitu selalu sadar dan perhatian setiap gerak-gerik pikiran yang muncul dan tenggelam yang disebut sebagai Vipassana Bhavana . Pentingnya upaya seseorang berlatih konsentrasi maupun kesadaran ini didukung dengan inti Ajaran Sang Buddha tentang Jalan Mulia Berunsur Delapan. Seperti telah diketahui bersama bahwa Jalan Mulia Berunsur Delapan adalah satu jalan yang terdiri dari delapan unsur yaitu Pandangan Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar. Delapan unsur Jalan Mulia ini sering dikelompokkan menjadi tiga bagian besar yang disebut sebagai kelompok kebijaksanaan (panña) , kemoralan (sila) dan konsentrasi (samadhi) . Kebijaksanaan meliputi dua unsur pertama yaitu Pandangan Benar dan Pikiran Benar. Kemoralan terdiri dari tiga unsur berikutnya yaitu Ucapan Benar, Perbuatan Benar, serta Mata Pencaharian Benar. Sedangkan konsentrasi terdiri dari Daya Upaya Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar. Pelaksanaan satu Jalan Mulia yang memiliki delapan unsur ini secara tekun dan penuh semangat akan dapat membebaskan seseorang dari ketamakan (lobha), kebencian (dosa) serta kegelapan batin (moha).
Dari pembagian kelompok Jalan Mulia Berunsur Delapan tersebut, jelas sudah bahwa konsentrasi menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kedua bagian lainnya. Latihan konsentrasi pada awalnya dilakukan dengan memusatkan pikiran pada obyek meditasi yang telah ditentukan. Pencapaian tertinggi meditasi konsentrasi (Samatha Bhavana) ini disebut dengan Jhana . Apabila tingkat konsentrasi ini dapat dicapai, maka pelaku meditasi dapat melanjutkan dengan mengembangkan kesadaran pada segala gerak gerik pikiran maupun badan. Latihan meditasi tingkat lanjutan ini disebut sebagai meditasi mengembangkan kesadaran (Vipassana Bhavana) yang hasil tertingginya adalah kebijaksanaan (Panña) .Untuk mencapai kebijaksanaan sebagai hasil latihan pengendalian pikiran secara maksimal, diperlukan beberapa persiapan dasar. Seperti diketahui bahwa pikiran adalah merupakan bagian dari batin, sedangkan manusia terdiri dari badan serta batin, maka persiapan badan yang baik akan mendukung perkembangan kualitas batin yang baik pula. Persiapan badan dimulai dengan memahami posisi badan yang ideal selama bermeditasi. Ada empat posisi meditasi yang dapat dipergunakan yaitu duduk, berdiri, berjalan serta berbaring.
Posisi duduk biasanya dilakukan dengan bersila, yaitu menyilangkan kedua kaki. Idealnya, kedua kaki terlipat sedemikian rupa sehingga kedua telapak kaki terletak di atas paha. Jadi, telapak kaki kiri berada di atas paha kanan dan telapak kaki kanan terletak di atas paha kiri. Namun, kalau sulit untuk melakukan posisi ini, boleh juga kaki kiri dilipat dan diletakkan di bawah kaki kanan. Telapak kaki kanan berada di atas paha kiri. Akan tetapi, jika posisi ini pun sulit dilakukan, pergunakan posisi apapun juga yang penting duduk bisa terasa nyaman tanpa diganggu rasa kesemutan untuk waktu meditasi yang telah ditentukan, misalnya 15 atau 30 menit tanpa bergerak.
Setelah mampu memposisikan kaki sehingga nyaman duduk, maka letakkan kedua telapak tangan berada di pangkuan. Telapak tangan kiri berada di bawah telapak tangan kanan. Biasanya, kedua ujung ibu jari dipertemukan. Duduklah dengan tegak namun santai. Kepala tegak, mata dipejamkan, dan bernafaslah secara normal. Pusatkan pikiran pada obyek meditasi yang telah dipilih. Apabila pikiran memikirkan hal lain, sadarilah dan segera pusatkan kembali pada obyek meditasi tersebut. Demikian seterusnya selama waktu meditasi yang telah ditentukan.
Adapun meditasi dengan posisi berdiri dilakukan sesuai namanya yaitu memusatkan pikiran sambil berdiri tegak. Agar seseorang mampu berdiri secara nyaman, posisikan kedua telapak kaki satu sama lain berjarak selebar pundak. Tangan biasanya diletakkan di bawah pusar, telapak tangan kiri menempel di badan dan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri. Tentu saja tangan boleh diposisikan di tempat lain, misalnya di samping badan, bersilang tangan di depan dada bahkan bersilang tangan di pinggang. Posisikan tangan senyaman mungkin sehingga selama waktu berdiri yang telah ditentukan, konsentrasi tidak terganggu. Kedua mata dipejamkan dan seluruh perhatian dipusatkan pada obyek meditasi.
Posisi meditasi yang lain adalah berjalan. Posisi tangan tetap di bawah perut, atau mungkin di samping badan, bersilang di depan dada ataupun di pinggang. Secara perlahan namun penuh konsentrasi, langkahkan kaki satu demi satu. Pada saat melangkah, seluruh perhatian dipusatkan pada obyek meditasi yaitu, biasanya, proses berjalan atau telapak kaki yang sedang melangkah. Perhatian pada proses berjalan dilakukan dengan merasakan saat kaki diangkat, maju dan diletakkan. Perhatian pada telapak kaki dilakukan dengan menyadari bagian belakang, tengah serta depan telapak kaki yang diangkat dan diletakkan. Meditasi berjalan ini dilakukan di tempat yang lurus dan rata. Jarak yang dipergunakan sekitar 15 langkah sampai dengan 25 langkah. Pelaku meditasi berjalan perlahan sampai di ujung jalan kemudian berbalik dan berjalan kembali sampai di ujung jalan yang lain. Demikian seterusnya sampai selesai waktu meditasi yang ditentukan. Jika kekuatan konsentrasi semakin tinggi, langkah yang dilakukan juga akan semakin perlahan. Ada kemungkinan, jarak sejauh 25 langkah tersebut ditempuh dalam waktu 30 menit atau lebih. Satu langkah mungkin menjadi dua menit atau lebih karena pikiran terpusat sangat kuat memperhatikan kaki yang sedang bergerak.
Sedangkan posisi meditasi yang keempat adalah berbaring. Posisi ini perlu dibedakan dengan tiduran. Tiduran dilakukan dengan tubuh telentang, tengkurap ataupun menyamping, kepala di atas bantal. Sedangkan posisi meditasi berbaring dilakukan dengan tubuh menyamping ke sebelah kanan, kepala ditopang oleh tangan kanan. Tangan kiri terletak di atas sisi kiri badan. Kaki kiri terletak di atas kaki kanan. Kedua mata dipejamkan. Seluruh perhatian dipusatkan pada obyek meditasi yang telah dipilih.
Meditasi sebaiknya dilakukan pada waktu dan tempat yang sama. Biasanya orang berlatih meditasi pada saat ia bangun tidur dan akan tidur. Lama meditasi, paling sedikit 15 menit sampai dengan 60 menit atau lebih. Lakukan meditasi sesuai dengan kemampuan. Sebelum meditasi, boleh saja melakukan sedikit upacara ritual menurut keyakinan masing-masing. Umat Buddha biasanya melakukan pembacaan paritta atau mengulang kotbah Sang Buddha sekitar 15 sampai 20 menit. Upacara ritual ini diperlukan agar pikiran lebih terarah pada kegiatan spiritual daripada kegiatan material.
|
|||
SANGHA
January 13, 2016
SANGHA
Supatipanno bhagavato Savakasangho
Ujupatipanno bhavago Savakasangho
Nayapatipanno bhagavato Savakasangho
Samicipatipanno bhagavato Savakasangho
Yadidam cattari purisayugani
attahapurisapuggala Esa Bhagavato Savakasangho
Ahuneyyo, Pahuneyyo, Dakkhineyyo, Anjalikaraneyyo
Anuttaram Punnakkhettam Lokassa ‘ti
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak baik
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak lurus
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak benar
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak patut
Mereka merupakan empat pasang makhluk, terdiri dari delapan jenis makhluk suci. Itulah Sangha siswa Sang Bhagava; Patut menerima
pemberian, tempat bernaung, persembahan serta penghormaan; Lapangan untuk menanam jasa, yang tiada taranya di alam semesta.
Sangha merupakan Persamuan Para Bhikkhu ‘Ariya Sangha’, Yang telah mencapai 4 tingkat kesucian, Yang telah bertindak baik, telah bertindak lurus, telah bertindak benar, telah bertindak patut, itulah Sangha Siswa Sang Bhagava, Yang patut menerima pujaan, patut menerima suguhan, patut menerima persembahan, patutu menerima penghormatan, ladang menanam jasa yang tiada taranya bagi makhluk dunia.
Di indeonesia telah didirikan perkumpulan Bhikkhu Sangha yang disebut Sangha Theravada Indonesia
Berikut link untuk informasi Sangha Theravada Indonesia
Sangha Theravada Indonesia
Dhamma
January 13, 2016Svakkhato Bhagavata Dhammo
Sanditthiko Akaliko Ehipassiko
Opanayiko Paccattam Veditabbo Vinnuhi ‘Ti
Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagava, terlihat amat jelas, tak bersela waktu, mengundang untuk dibuktikan, patut diarahkan ke dalam batin, dapat dihayati oleh para Bijaksana dalam batin masing-masing
Buddha
January 12, 2016
BUDDHA
Iti pi so Bhagavā Arahaṁ Sammā-Sambuddho,
Vijjā-caraṇa-sampanno Sugato Lokavidū,
Anuttaro purisa-dhamma-sārathi satthā deva-manussānaṁ
Buddho Bhagavā’ti.
Demikianlah Sang Bhagavā, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai
Penerangan Sempurna;
Sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya, Sempurna menempuh Sang
Jalan (ke Nibbāna), Pengenal segenap alam;
Pembimbing manusia yang tiada taranya, Guru para dewa dan manusia,
Yang Sadar (Bangun), Yang patut Dimuliakan.
M.I.N.D
January 12, 2016Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu,
Pikiran adalah pemimpin,
Pikiran adalah pembentuk.
Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat (buruk),
maka PENDERITAAN akan mengikutinya,
Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran baik (positif),
maka KEBAHAGIAAN akan mengikutinya,
CINTA KASIH
January 10, 2016
Cinta Kasih (Metta) adalah cinta kasih yang Universal. Cinta kasih yang tanpa pamrih dan ikhlas.
Resolusi Tahun Baru 2016
January 07, 2016
Hallo YSVers,
Selamat Tahun Baru 2016. Tahun Baru identik dengan adanya resolusi/target/impian
Resolusi adalah sesuatu yang ingin kita capai di tahun baru ini.
Kali ini Redaksi YSV akan membagikan 10 resolusi terbanyak versi Twitter 2016. Yuk Disimak .
Berikut 10 resolusi tahun baru 2016 yang paling banyak digaungkan di Twitter:
1. Menjadi pribadi yang lebih baik
2. Punya pacar baru
3. Hidup lebih sehat
4. Diet/mengurangi berat badan
5. Menjadi lebih dewasa
6. Lebih sukses dalam karir
7. Berhenti merokok
8. Punya rumah sendiri
9. Lebih rutin olahraga
10. Mendapat pekerjaan baru
Itu tadi 10 Resolusi terbanyak teman kita yang aktif di media sosial Twitter.
Yuk Segera Tentukan Resolusimu.
(kompas.com)
Selamat Tahun Baru 2016. Tahun Baru identik dengan adanya resolusi/target/impian
Resolusi adalah sesuatu yang ingin kita capai di tahun baru ini.
Kali ini Redaksi YSV akan membagikan 10 resolusi terbanyak versi Twitter 2016. Yuk Disimak .
Berikut 10 resolusi tahun baru 2016 yang paling banyak digaungkan di Twitter:
1. Menjadi pribadi yang lebih baik
2. Punya pacar baru
3. Hidup lebih sehat
4. Diet/mengurangi berat badan
5. Menjadi lebih dewasa
6. Lebih sukses dalam karir
7. Berhenti merokok
8. Punya rumah sendiri
9. Lebih rutin olahraga
10. Mendapat pekerjaan baru
Itu tadi 10 Resolusi terbanyak teman kita yang aktif di media sosial Twitter.
Yuk Segera Tentukan Resolusimu.
(kompas.com)