DANA KATHINA
October 24, 2016
*Dana Kathina*
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro.
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro.
Kathina adalah dana kepada Sangha. Kathina bukan dana
kepada pribadi bhikkhu. Tetapi dana yang harus dipersembahkan dengan
pikiran dana kepada Sangha. Dhamma mengajarkan: "Tanah yang padat,
lautan yang luas, gunung Mahemeru yang sangat tinggi karena waktu yang
berjalan terus, karena ketidakkekalan, itupun bisa habis. Lautan bisa
kering, gunung bisa hancur, tanah yang padat bisa berhamburan. Tetapi
kebaikan yang kamu lakukan kepada Sangha, seratus ribu kalpa tidak akan
musnah".
Kalau berdana kepada Sangha sekarang ini dan Anda mempunyai
Akusalakamma yang menunda, kamma baik itu tidak mungkin akan menjadi
Ahosi. Kamma baik itu tidak mungkin lenyap, menjadi kadaluarsa. Meskipun
nanti seribu kalpa, dana Anda kepada Sangha itu akan berbuah.
Satu kalpa bumi ini terbentuk.....berlangsung.... dan hancur kembali....demikian samapai 100.000 kali.
Seratus ribu kalpa kebaikan yang dilakukan kepada Sangha
tidak akan musnah. Apa sebab? Anda berdana kepada Sangha tidak mengenal
favoritisme. Karena dana yang Anda tujukan kepada Sangha ini Anda
tujukan kepada semua bhikkhu yang hadir ataupun yang tidak ikut hadir,
yang sekarang ataupun yang akan datang.
Demikianlah hakekat yang bisa kita petik dari setiap masa
Kathina. Kita tidak ragu-ragu berdana, apa pun hendaknya kita rela
memberi. Apalagi kalau kita mengerti hidup ini adalah anatta, tidak ada
aku, tidak ada yang menjadi milikku, dan tidak aku yang bisa
memiliki....semuanya adalah proses, pada saat kematian kita akan
meninggalkan semuanya. Apa perlunya kita menyimpan terlalu banyak, kita
hanya hidup secukupnya kemudian berikan semuanya untuk anak, keluarga,
masyarakat dan yang lainnya. Kami para bhikkhupun sudah membuat
perjanjian: "Besok kalau saya mati cukillah mata saya ini dan pakailah,
kepada siapa yang membutuhkannya".
Apakah Anda mau mengikuti jejak kami? Membuat pernyataan,
'kalau mati ambillah mata saya ini, berikan kepada mereka yang
membutuhkannya'. Saya lebih rela mendanakan mata saya daripada mata
orang lain. Kami siap mendanakan darah kami. Bahkan ada orang yang
menyatakan atau membuat wasiat: "Kalau saya mati, jangan kuburkan saya,
jangan bakar saya, saya mendanakan jasmani saya ini. Aapa pun yang bisa
diambil, ambillah! Ginjal mau diambil...ambillah! Mata mau
diambil....ambillah!"
Betapa bahagianya orang yang berdana. Marilah kita bertekad
meskipun tidak mampu, aku rela memberikan apapun kepada siapapun yang
membutuhkannya". Sang Buddha mengatakan: "Apakah yang bisa diperoleh
dari dana? Nama harum, wajah cantik, usia panjang, kekayaan, pangkat,
kekuasaan, pengaruh, raja besar, menjadi dewa, kehidupan di Alam
Brahma,, mencapai Arahat, Pacceka Buddha, Samma Sambuddha semuanya itu
adalah manfaat dari Dana Punna, kekuatan baik, kekuatan bajik dari
dana">
Jadilah orang yang bisa di contoh oleh masyarakat dalam
berdana. Jangan remehkan perbuatan baik. Meskipun kecil, kebaikan adalah
kebaikan. Jangan remehkan kebaikan. Seperti air yang menetes di
tempayan, setetes demi setetes, akhirnya akan menjadi penuh.
Selamat berdana, memasuki masa Kathina dengan penuh
kebahagiaan. Semoga mencapai kebebasan akan dana yang dilakukan dengan
keyakinan kepada Tiratana. Dengan kekuatan kebaikan kita, semoga kita
mencapai kebahagiaan.