AKU AKAN MENCINTAIMU SEPENUH HATI SEKARANG BUKAN NANTI
February 26, 2018
By Nathalia Sunaidi
Tadi pagi saya mendengarkan cuplikan ceramah Bhante Kamsai. Diceritakan kisah seseorang yang mengingat kehidupan lalunya.
Saat dia berusia 16 tahun dia mengunjungi keluarga di kehidupan lalunya. Dia bertemu kembali dengan istri dan anak lelakinya di kehidupan lalu.
Orang-orang berkata kepada istri di kehidupan lalunya, "Wah ibu pasti sangat bahagia bertemu kembali suami ibu."
Si ibu menjawab, "Tapi dia sudah bukan milikku. Dia sudah jadi milik orang lain. Dia 16 tahun. Aku 80 tahun. Bagaimana bisa menganggap dia sebagai suamiku?"
Orang berikutnya bertanya pada anaknya di kehidupan lalu, "Kamu pasti bahagia papa kamu sudah kembali."
Anak itu menjawab, "Dia sudah milik orang lain. Aku berusia 38 tahun. Dia 16 tahun. Bagaimana menganggap dia papaku."
Sahabat, di saat sekarang orang-orang yang kita cintai milik kita. Dia suami/istri kita. Mereka anak-anak kita. Mereka orang tua kita. Saat ini mereka mengingat kita dan berada di sekitar kita. Mereka sangat berharga. Ini adalah pertemuan terakhir kita dengan mereka. Di kehidupan mendatang mereka tidak akan ingat lagi kepada kita sehebat apapun kita dan mereka saling mencintai sekarang.
Saya melihat kehidupan lalu saya dengan suami, anak-anak dan mama mertua saya. Anak pertama saya adalah anak laki-laki saya di kehidupan lalu. Dia menjadi pejabat negara dan mengabdi kepada rakyat sehingga jarang berada di rumah. Anak kedua saya adalah anak perempuan saya di kehidupan lalu. Dia mencintai, merawat dan mendampingi saya sampai saat kematian saya. Saya sangat sayang dia dan juga sebaliknya. Mama mertua saya adalah mama kandung saya di kehidupan lalu saya. Suami saya sekarang seringkali menjadi suami saya di berbagai kehidupan lalu.
Sehebat apapun kita saling mencintai di kehidupan lalu, kita tidak mengingat kisahnya di kehidupan sekarang. Yang kita rasakan adalah perasaan di dalam batin terhadap mereka. Batin tahu dan mengingat rasa itu.
Maka cintailah dengan indah istri/suami, anak-anak, orang tua, sahabat Anda. Karena ini adalah kehidupan terakhir mereka menjadi milik Anda. Di kehidupan mendatang bisa jadi Anda tidak akan pernah bertemu mereka lagi, mungkin mereka menjadi istri/suami orang lain, anak-anak orang lain atau keluarga orang lain. Jadi andaikan kita bertemu lagi di kehidupan mendatang semoga mereka bisa berkata, "Saya merasakan perasaan bahagia bertemu denganmu. Sepertinya kita memiliki kehidupan yang indah sebelumnya."
Maafkanlah segala salah orang-orang yang Anda cintai sekarang. Berbaikanlah. Semoga Anda bertemu kembali dengan mereka dalam keadaan batin yang bahagia dan ikatan karma yang baik.
Tadi pagi saya mendengarkan cuplikan ceramah Bhante Kamsai. Diceritakan kisah seseorang yang mengingat kehidupan lalunya.
Saat dia berusia 16 tahun dia mengunjungi keluarga di kehidupan lalunya. Dia bertemu kembali dengan istri dan anak lelakinya di kehidupan lalu.
Orang-orang berkata kepada istri di kehidupan lalunya, "Wah ibu pasti sangat bahagia bertemu kembali suami ibu."
Si ibu menjawab, "Tapi dia sudah bukan milikku. Dia sudah jadi milik orang lain. Dia 16 tahun. Aku 80 tahun. Bagaimana bisa menganggap dia sebagai suamiku?"
Orang berikutnya bertanya pada anaknya di kehidupan lalu, "Kamu pasti bahagia papa kamu sudah kembali."
Anak itu menjawab, "Dia sudah milik orang lain. Aku berusia 38 tahun. Dia 16 tahun. Bagaimana menganggap dia papaku."
Sahabat, di saat sekarang orang-orang yang kita cintai milik kita. Dia suami/istri kita. Mereka anak-anak kita. Mereka orang tua kita. Saat ini mereka mengingat kita dan berada di sekitar kita. Mereka sangat berharga. Ini adalah pertemuan terakhir kita dengan mereka. Di kehidupan mendatang mereka tidak akan ingat lagi kepada kita sehebat apapun kita dan mereka saling mencintai sekarang.
Saya melihat kehidupan lalu saya dengan suami, anak-anak dan mama mertua saya. Anak pertama saya adalah anak laki-laki saya di kehidupan lalu. Dia menjadi pejabat negara dan mengabdi kepada rakyat sehingga jarang berada di rumah. Anak kedua saya adalah anak perempuan saya di kehidupan lalu. Dia mencintai, merawat dan mendampingi saya sampai saat kematian saya. Saya sangat sayang dia dan juga sebaliknya. Mama mertua saya adalah mama kandung saya di kehidupan lalu saya. Suami saya sekarang seringkali menjadi suami saya di berbagai kehidupan lalu.
Sehebat apapun kita saling mencintai di kehidupan lalu, kita tidak mengingat kisahnya di kehidupan sekarang. Yang kita rasakan adalah perasaan di dalam batin terhadap mereka. Batin tahu dan mengingat rasa itu.
Maka cintailah dengan indah istri/suami, anak-anak, orang tua, sahabat Anda. Karena ini adalah kehidupan terakhir mereka menjadi milik Anda. Di kehidupan mendatang bisa jadi Anda tidak akan pernah bertemu mereka lagi, mungkin mereka menjadi istri/suami orang lain, anak-anak orang lain atau keluarga orang lain. Jadi andaikan kita bertemu lagi di kehidupan mendatang semoga mereka bisa berkata, "Saya merasakan perasaan bahagia bertemu denganmu. Sepertinya kita memiliki kehidupan yang indah sebelumnya."
Maafkanlah segala salah orang-orang yang Anda cintai sekarang. Berbaikanlah. Semoga Anda bertemu kembali dengan mereka dalam keadaan batin yang bahagia dan ikatan karma yang baik.