I LOVE YOU MOM...
February 11, 2018
Di suatu kota hiduplah sepasang suami istri yang sudah menikah selama kurang lebih 20 tahun.
Pada suatu hari sang istri berkata kepada suaminya, “suamiku.. Saya mengetahui bahwa ada wanita lain yang mencintai kamu, saya tahu bahwa wanita ini pasti sangat ingin berduaan dengan kamu, untuk itu sempatkanlah waktu kamu untuk membuat wanita ini berbahagia..”
Sang suami seketika tersentak mendengar kata istrinya ini.
“Siapa wanita yang kamu maksud ini?” ujar suaminya kepada istrinya. Dengan tersenyum istrinya menjawab “ wanita yang kumaksud ini adalah mama kamu.”
Mendengar perkataan istrinya, dia terdiam sejenak dan mengingat-ingat sudah lebih dari 10 tahun ini, dirinya sudah jarang menengok mamanya yang tinggal sendirian di rumahnya dulu.
Dia menyadari bahwa selama ini waktunya dihabiskan untuk mengejar karier dan mngurusi keluarganya sehingga ia sama sekali tidak punya kesempatan untuk meluangkan waktu untuk mamanya.
Setelah mendengar usulan positif dari istrinya tersebut, malam itu juga sang suami segera menelepon mamanya
“Ma... mama nanti malam minggu ada waktu tidak Ma? Kalau mama ada waktu aku mau ajak mama makan malam berdua di restoran, hanya kita berdua saja Ma aku tidak ajak istri dan anak-anak” saya”
Mendengar kata anaknya itu. mamanya spontan kaget dan berpikir bahwa sudah lebih dari 10 tahun ini anaknya tidak memperhatikan dirinya sebaik ini. Kemudian mamanya bertanya kepada anaknya
“Kamu sehat kan nak?”
Rupanya mamanya ini curiga mendapat telepon mendadak demikian dari anaknya dan merasa khawatir ada kabar buruk yang terjadi terhadap anaknya.
Singkat cerita setelah sang anak menjelaskan maksudnya dengan baik akhirnya mamanya setuju untuk makan malam berdua di restoran.
Pada waktu malam minggunya, sang anak berangkat malam itu untuk menjemput mamanya untuk ke restoran.
Dalam perjalanan menuju rumah mamanya, sang anak merasa gugup dan jantungnya berdegup kencang kaena sudah lama sekali dia tidak pernah memberi rasa sayang dan perhatian kepada mamanya.
Pada saaat dia sudah sampai dan mau memarkir mobil di depan rumah mamanya, dia melihat mamanya sudah menunggu di depan pintu rumah dengan wajah berseri-seri.
Dia melihat mamanya malam itu berpenampilan sangat cantik dan anggun sekali dengan mengenakan gaun ulang tahun perkawinannya yang terakhir kali.
Dengan rasa canggung sang anak menghampiri mamanya.untuk mengajak mamanya untuk masuk ke mobil.
“Mari Ma.. kita masuk ke mobil dan kita segera berangkat.”
Kemudian mamanya berkata, “Kamu tahu enggak nak? mama cerita ke tetangga-tetangga bahwa malam ini anakku akan mengajakku makan malam berdua di restoran dan para tetangga tertarik sekali ingin mendengar cerita makan malam kita malam ini”
Kemudian mereka masuk ke mobil dan menuju ke restoran.
Pada saat mereka tiba di restoran dan keluar dari mobil sang mama meminta anaknya untuk mengandeng tangannya. Dengan penuh rasa cinta kasih anaknya mengandeng tangan mamanya masuk ke restaurant.
Kemudian mereka memilih tempat duduk yang sepi.
Sang anak kemudian membuka menu makanan dan membacakan menu makanan kepada mamanya.
”Ma.. mama mau pesan apa?” dia membaca menu makanan pelan-pelan sambil sesekali melihat wajah mamanya.,
mamanya memperhatikan dia sambil berkata lirih, “Kamu masih ingat tidak waktu dulu kamu kecil mama biasanya yang bacain menu makanan untuk kamu..”
Dengan cepat sang anak menjawab, “Oleh karena itu Ma.. biarlah kali ini saya yang membacakannya untuk mama. Ini kesempatan baik buat saya untuk membalas budi baik mama selama ini.”
Pada malam itu mereka melewati santap malam berdua dengan bercerita segala pengalaman yang mereka lalui selama 10 tahun terakhir.
Malam itu mereka lalui dengan perasaan bahagia.
Setelah santap makan malam itu sang anak mengantarkan mamanya pulang ke rumah.
Sewaktu hendak pamit pulang mamnya berkata kepada sang anak, “Nak.. mama ingin kita makan berdua lagi minggu depan tapi kali ini mama yang bayar, jadi kalau kamu mau malam minggu depan kita makan malam lagi ya?”
“Baik ma.. tentu saja saya mau, nanti malam minggu depan saya datang lagi ke rumah mama untuk jemput mama ya”, kata sang anak kepada mamanya.
“Ok tapi ingat mama nanti yang bayar”
Setelah itu sang anak pulang ke rumah dan sesampainya di rumah dia ditanyai istrinya, “Gimana nih makan malam hari ini?”
“Wah sangat menyenangkan sekali, saya dan mama tadi saling bercerita banyak tentang apa yang terjadi selama 10 tahun terakhir, sungguh malam yang luar biasa dan saya mersa sangat bahagia, terimakasih sayang untuk saran kamu ini.”
Hari demi hari pun berlalu, sebelum hari Sabtu dia mendapat kabar kalau mamanya meninggal dunia karena terkena serangan jantung.
Dengan cepat dia pulang dari kantor dan segera menuju ke rumah mamanya.
Sesampai di rumah mamanya, dia diberi informasi oleh dokter yang merawat mamanya selama ini bahwa mamanya sebenarnya sudah cukup lama mengidap penyakit jantung.
Mendengar perkataan dokter ini dia merasa semakin bersalah dan terpukul.
Betapa bodohnya dia, betapa egoisnya dia, dia tidak pernah memperhatikan kondisi mamanya, sampai tidak tahu kalau mamanya mengidap penyakit jantung.
Setelah mereka selesai mengurus proses kremasi mamanya, sang anak pergi ke rumah mamanya.
Sewaktu hendak merapikan benda-benda peninggalan mamanya, tiba-tiba secara tak sengaja sang anak menenemukan sepucuk amplop yang ditujukan kepadanya.
Dia pun membuka amplop tersebut dan mendapatkan isi dari amplop tersebut ternyata berisi bukti pembayaran dari restaurant dan sepucuk surat yang ditulis tangan oleh mamanya.
Isi surat tersebut adalah:
“Anakku tersayang...
Mama sudah membayar untuk santap makan malam kita berdua kemarin.
Mama tidak tahu apakah mama nanti masih bisa tetap hidup sampai Sabtu besok,
oleh karena itu kelak kalau mama tidak bisa bertahan hidup sampai hari Sabtu besok kamu ajaklah istrimu untuk makan malam berdua di restaurant.
Tahukah kamu mama merasa sangat bahagia sekali malam hari itu.
Mama sangat ingin sekali istrimu dapat merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang mama rasakan, untuk itu pakailah kesempatan ini untuk membahagiakan istrimu.”
Pada suatu hari sang istri berkata kepada suaminya, “suamiku.. Saya mengetahui bahwa ada wanita lain yang mencintai kamu, saya tahu bahwa wanita ini pasti sangat ingin berduaan dengan kamu, untuk itu sempatkanlah waktu kamu untuk membuat wanita ini berbahagia..”
Sang suami seketika tersentak mendengar kata istrinya ini.
“Siapa wanita yang kamu maksud ini?” ujar suaminya kepada istrinya. Dengan tersenyum istrinya menjawab “ wanita yang kumaksud ini adalah mama kamu.”
Mendengar perkataan istrinya, dia terdiam sejenak dan mengingat-ingat sudah lebih dari 10 tahun ini, dirinya sudah jarang menengok mamanya yang tinggal sendirian di rumahnya dulu.
Dia menyadari bahwa selama ini waktunya dihabiskan untuk mengejar karier dan mngurusi keluarganya sehingga ia sama sekali tidak punya kesempatan untuk meluangkan waktu untuk mamanya.
Setelah mendengar usulan positif dari istrinya tersebut, malam itu juga sang suami segera menelepon mamanya
“Ma... mama nanti malam minggu ada waktu tidak Ma? Kalau mama ada waktu aku mau ajak mama makan malam berdua di restoran, hanya kita berdua saja Ma aku tidak ajak istri dan anak-anak” saya”
Mendengar kata anaknya itu. mamanya spontan kaget dan berpikir bahwa sudah lebih dari 10 tahun ini anaknya tidak memperhatikan dirinya sebaik ini. Kemudian mamanya bertanya kepada anaknya
“Kamu sehat kan nak?”
Rupanya mamanya ini curiga mendapat telepon mendadak demikian dari anaknya dan merasa khawatir ada kabar buruk yang terjadi terhadap anaknya.
Singkat cerita setelah sang anak menjelaskan maksudnya dengan baik akhirnya mamanya setuju untuk makan malam berdua di restoran.
Pada waktu malam minggunya, sang anak berangkat malam itu untuk menjemput mamanya untuk ke restoran.
Dalam perjalanan menuju rumah mamanya, sang anak merasa gugup dan jantungnya berdegup kencang kaena sudah lama sekali dia tidak pernah memberi rasa sayang dan perhatian kepada mamanya.
Pada saaat dia sudah sampai dan mau memarkir mobil di depan rumah mamanya, dia melihat mamanya sudah menunggu di depan pintu rumah dengan wajah berseri-seri.
Dia melihat mamanya malam itu berpenampilan sangat cantik dan anggun sekali dengan mengenakan gaun ulang tahun perkawinannya yang terakhir kali.
Dengan rasa canggung sang anak menghampiri mamanya.untuk mengajak mamanya untuk masuk ke mobil.
“Mari Ma.. kita masuk ke mobil dan kita segera berangkat.”
Kemudian mamanya berkata, “Kamu tahu enggak nak? mama cerita ke tetangga-tetangga bahwa malam ini anakku akan mengajakku makan malam berdua di restoran dan para tetangga tertarik sekali ingin mendengar cerita makan malam kita malam ini”
Kemudian mereka masuk ke mobil dan menuju ke restoran.
Pada saat mereka tiba di restoran dan keluar dari mobil sang mama meminta anaknya untuk mengandeng tangannya. Dengan penuh rasa cinta kasih anaknya mengandeng tangan mamanya masuk ke restaurant.
Kemudian mereka memilih tempat duduk yang sepi.
Sang anak kemudian membuka menu makanan dan membacakan menu makanan kepada mamanya.
”Ma.. mama mau pesan apa?” dia membaca menu makanan pelan-pelan sambil sesekali melihat wajah mamanya.,
mamanya memperhatikan dia sambil berkata lirih, “Kamu masih ingat tidak waktu dulu kamu kecil mama biasanya yang bacain menu makanan untuk kamu..”
Dengan cepat sang anak menjawab, “Oleh karena itu Ma.. biarlah kali ini saya yang membacakannya untuk mama. Ini kesempatan baik buat saya untuk membalas budi baik mama selama ini.”
Pada malam itu mereka melewati santap malam berdua dengan bercerita segala pengalaman yang mereka lalui selama 10 tahun terakhir.
Malam itu mereka lalui dengan perasaan bahagia.
Setelah santap makan malam itu sang anak mengantarkan mamanya pulang ke rumah.
Sewaktu hendak pamit pulang mamnya berkata kepada sang anak, “Nak.. mama ingin kita makan berdua lagi minggu depan tapi kali ini mama yang bayar, jadi kalau kamu mau malam minggu depan kita makan malam lagi ya?”
“Baik ma.. tentu saja saya mau, nanti malam minggu depan saya datang lagi ke rumah mama untuk jemput mama ya”, kata sang anak kepada mamanya.
“Ok tapi ingat mama nanti yang bayar”
Setelah itu sang anak pulang ke rumah dan sesampainya di rumah dia ditanyai istrinya, “Gimana nih makan malam hari ini?”
“Wah sangat menyenangkan sekali, saya dan mama tadi saling bercerita banyak tentang apa yang terjadi selama 10 tahun terakhir, sungguh malam yang luar biasa dan saya mersa sangat bahagia, terimakasih sayang untuk saran kamu ini.”
Hari demi hari pun berlalu, sebelum hari Sabtu dia mendapat kabar kalau mamanya meninggal dunia karena terkena serangan jantung.
Dengan cepat dia pulang dari kantor dan segera menuju ke rumah mamanya.
Sesampai di rumah mamanya, dia diberi informasi oleh dokter yang merawat mamanya selama ini bahwa mamanya sebenarnya sudah cukup lama mengidap penyakit jantung.
Mendengar perkataan dokter ini dia merasa semakin bersalah dan terpukul.
Betapa bodohnya dia, betapa egoisnya dia, dia tidak pernah memperhatikan kondisi mamanya, sampai tidak tahu kalau mamanya mengidap penyakit jantung.
Setelah mereka selesai mengurus proses kremasi mamanya, sang anak pergi ke rumah mamanya.
Sewaktu hendak merapikan benda-benda peninggalan mamanya, tiba-tiba secara tak sengaja sang anak menenemukan sepucuk amplop yang ditujukan kepadanya.
Dia pun membuka amplop tersebut dan mendapatkan isi dari amplop tersebut ternyata berisi bukti pembayaran dari restaurant dan sepucuk surat yang ditulis tangan oleh mamanya.
Isi surat tersebut adalah:
“Anakku tersayang...
Mama sudah membayar untuk santap makan malam kita berdua kemarin.
Mama tidak tahu apakah mama nanti masih bisa tetap hidup sampai Sabtu besok,
oleh karena itu kelak kalau mama tidak bisa bertahan hidup sampai hari Sabtu besok kamu ajaklah istrimu untuk makan malam berdua di restaurant.
Tahukah kamu mama merasa sangat bahagia sekali malam hari itu.
Mama sangat ingin sekali istrimu dapat merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang mama rasakan, untuk itu pakailah kesempatan ini untuk membahagiakan istrimu.”